Sejarah Revolusi Rusia

Sejarah Revolusi Rusia


Sejarah Revolusi Rusia- Revolusi Rusia tahun 1917 adalah sebuah revolusi yang bertujuan untuk menggulingkan rezim Tsar. Seperti yang terjadi di Perancis dan negara-negara Eropa lainnya Rusia juga mengalami sebuah pergolakan yang menginginkan perubahan di dalam sistem pemerintahannya. Di bawah ini akan dijelaskan tentang sejarah Revolusi Rusia tahun 1917.
 

Latar Belakang Terjadinya Revolusi Rusia


1. Tsar Rusia menjaga agar Rusia selalu berada di luar revolusi perancis, dan segala sesuatu ditentukan oleh Tsar yang di bantu oleh pejabat kerajaan. Tidak adanya parlemen membuat gol. Borjuis tidak puas terhadap Tsarisme dan terhadap kaum bangsawan yang memiliki tanah yang luas dari pada kaum buruh.
2. Kelas buruh yang ada di Rusia berbeda dengan kelas buruh yang ada di eropa. Dan dengan bantuan kapital asing industri Rusia dapat berkembang.
3. Kaum borjuis, proletar dan petani Rusia dalam perjuangannya menentang keadaan yang tidak sesuai dengan zaman itu.

Karena industri berkembang maka kaum buruh pun meningkat yang dulunya bekerja menjadi petani karena masih adanya feodalisme berbondong-bondong melakukan urbanisasi kekota untuk menjadi buruh.berbeda dengan buruh di Eropa di rusia buruh mendapatkan gaji yang sedikit. Revolusi sering dilakukan dengan cara mementang demonstrasi pelajar, pembuhuhan pejabat, pemogokan, sabotase, perampasan dan penyerangan milik bangsawan. 

Gerakan itu ditindas oleh polisi dengan cara pembuangan dan pembuhuhan. Keadaan berubah tahun 1904 ketika Rusia perang melawan Jepang. Sebagai pertentangan imperalisme di Korea dan Manchuria. Karena kekalahan Rusia, membuat ras yang ditekan bangkit untuk melawan pemerintahan. Kekalahan Rusia dalam peperangan terhadap Jepang disebabkan oleh korupsi. 

Di dalam Revolusi ini rakyat dan kaum buruh bergabung menjadi satu di bawah pimpinan sosial demokrat gerakan ini berbasis di St. Petersburg, ( dewan yang lahir dalam revolusi ) di dalam gerakan ini duduk para wakil dari perusahaan. Trotzky nenjadi ketua dari Dewan tersebut. Dia telah bekerja sama dengan Lenin. Mereka melawan absolutisme dan feodalisme. Revolusi di Rusia terjadi 2 kali yaitu tahun 1905 dan 1977 yang merupakan puncak dari Revolusi tersebut.


1.  Revolusi 1905

Karena pemerintahan Tsar tidak mau ambil resiko terlalu besar karena bergabungnya beberapa gol. Yang mendukung Revolusi seperti : Gol. Borjuis, petani, Buruh,dll memaksa Tsar memberi konsesi. Yang termaktub dalam Manifesto 17 Oktober 1905. Tsaar mengijinkan diadakan parlemen (di Rusia disebut Duma Kerajaan) namun belum maksimal. Perwakilan rakyat Rusia tidak pernah benar-benar menjalankan kekuasaan legisltaif. Akibat revolusi ini adalah upah lebih layak, jam lebih pendek, syarat kerja yang lebih baik, dan syarat kuasa. Gerakan mencapai puncaknya tahun 1905 karena mendapatkan konsesinya gol. borjuis menghentikan gerakan dan petani telah banyak berjuang. Tani sangat tunduk pada gereja yang bekerja sama dengan pemerintah. Kaum buruh tetap tidak mendapat haknya petani tetap.

Terdapat dua  faktor yang mendukung revolusi rusia yaitu:
 

1. Faktor Internal
-  Adanya deskriminasi golongan dimana golongan bangsawan semakin kaya dan gol. Buruh semakin miskin
-  Keinginan untuk merubah sistem pemerintahan
-  Adanya korupsi di rusia.

2. Faktor Eksternal
-  Adanya kegiatan kolonialisasi di luar wilayah
-  Kekalahan dari jepang saat merebutkan korea dan manchuria.
-  Kekalahan di perang Dunia I

2. Revolusi 1917

Jika Revolusi pada tahun 1905 tidak menggunakan pemberontakan tetapi dengan masa yang banyak dapat terjadi tetapi hasilnya tidak menyeluruh hanya kaum borjuis saja yang menikmati hasilnya kaum buruh tetap miskin dan kaum petani tetap saja bodoh karena percaya terhadap gereja. Gerakan bergolak tahun 1917 saat Rusia kalah Perang Dunia I. Dia memihak perancis dan Inggris melawan Jerman dan Austria. Mekipun tentara Rusia banyak tapi tidak disiplin. 

Pada bulan Februari 1917 keadaan makin buruk karena Rusia kekurangan makan dan bahan bakar. Pemerintah tsaar di ganti dengan pemerintahan yang bersifat Borjuis tetapi masih belum ada kemajuan yang signifikan. Ini terjadi karena Borjuis banyak mengandalkan sekutu Eropanya . Partai yang bersifar Revolusioner adalah partai Kerenski selain itu penganut Lenin, bolsjewiki juga ada. Ketika pemerintah mengetahui akan adanya Revolusi lanjutan karena ketidak puasan terhadap pemerintahan yang baru maka pemerintah memberikan madat untuk menangkap para pemimpin partai tetapi hanya Pemimpin bolsjewiki yaitu Trotzky yang berhasil ditangkap, tetapi lenin berhasil melarikan diri. 

Pada tanggal 24 Oktober 1917 di bawah komite militer partai Bolsjewiki Petrograd, marine kronsttadt dan pengawal merah (buruh bersenjata) mengadakan pemberontakan. Keesokan harinya Sovyet mengadakan kongres II seluruh Rusia. Dalam kongres yang di laksanakan tersebut sangat terlihat sangat besar pengaruhnya dan dapat menggerakkan kongres agar dapat mengakui perampasan kekuasaan dengan segala kekuasaan ada di tangan Sovyet.

Pada tahun itu pula dibentuk pemerintahan yang baru, dengan Lenin sebagai kepala, Trotzky menjadi komisaris rakyat urusan luar negeri dan Stalin diangkat menjadi komisaris rakyat urusan minoritet nasional. Adanya perebutan kekuasaan yang terjadi antara partai mengakibatkan makin memburuknya sistem ekonomi dan pada akhirnya partai Bolsjewiki (yang selanjutnya disebut komunis) berhasil merampas kekuasaan sehingga riwayat Rusia mulai berakhir. Terciptalah sebuah masyarakat  dengan alat produksi  dalam tangan masyarakat itu sendiri. 

Dalam masyarakat dihapuskan  pemerasan satu golongan  atas golongan lain. Masyarakat di lindungi kepastian hidupnya, kemakmuran dan kebahagiaan.  Dalam Magna Charta 1215 dijamin hak dan kemerdekaan baron Inggris. Dalam konstitusi tahun 1792 hak dan kemerdekaan golongan borjuis prancis  dalam UUD Sowyet Unie dijamin hak dan kemerdekaan seluruh penduduk, demikian pula dalam konstitusi teralkhir tahun 1936

Dalam Revolusi di Rusia yang  lebih berperan adalah kaum buruh yang mana kaum buruh menjadi masa yang cukup ampuh karena jumlahnya yang sangat banyak. Kerja keras membanting tulang hanya di gaji rendah para bangsawan bertambah kekayaannya dan sebaliknya kaum buruh semakin miskin. Hal ini lah yang membuat semakin menderitanya kaum buruh di rusia. Berbeda dengan kaum buruh di Eropa yang mendapatkan gaji yang mencukupi. 

Golongan Petani mulai melakukan urbanisasi karena para petani mulai kesulitan dalam mencari uang karena mereka tidak memiliki tanah yang mengharuskan mereka menjadi buruh, berbeda dengan kaum bangsawan yang semakin kaya. Akan tetapi jika ada buruh yang kembali ke desanya meskipun sama-sama tidak punya/ pas-pasan mereka mau membantu saudara mereka hal inilah yang paling hebat sifat kekeluargaan dan saling tolong menolong sangat baik. Penderitaan kaum buruh, petani juga di rasakan golongan Borjuis yang sedikit jumlahnya di Rusia tetapi karena keinginan yang kuat untuk merupah pemerintahan sehingga muncullah pergejolakan di rusia Menuntut perusbahan. 

Revolusi 1905  memaksa Tsar memberikan konsesi yang tertuang dalam Manifesto 17 Oktober 1905. Tsar mengijinkan diadakan parlemen (Duma Kerajaan) namun belum maksimal. Perwakilan rakyat Rusia tidak pernah benar-benar menjalankan kekuasaan legisltaif. Akibat revolusi upah lebih layak, jam lebih pendek. Tetapi revolusi yang terjadi kurang memuaskan rakyat dan terjadilah revolusi 1917 yang mana para demonstran mulai mengangkat senjata untuk mendapatkan haknya.

Demikianlah penjelasan secara singkat tentang sejarah Revolusi Rusia......

Lebih baru Lebih lama